Bakal calon gubernur DKI Jakarta Jokowi, Senin pagi, 2 April 2012 naik kereta commuter line dari Stasiun Tanah Abang menuju kampus UI di Depok. Kedatangan Jokowi di Stasiun Tanah Abang ini Di kampus Universitas Indonesia, Joko Widodo yang merupakan calon gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, memberikan kuliah umum mengenai transportasi dan industri esemka di Ruang Terapung Perpustakaan Pusat Kampus UI, Depok.
Pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 yang juga pengusaha mebel menganggap Jakarta dan Solo tidak ada bedanya. Mengurangi kemacetan harus dimulai dari pembangunan sistem transportasi. Infrastruktur fasilitas yang sudah ada digarap, dan ada policy yang beriringan di infrastruktur dan fasilitas. “Busway, sekarang sudah ada 11 koridor, penuhi saja totalnya menjadi 15. Bus segera dipenuhi, kurang berapa, tapi ini jangka pendek 1-2 tahun. Nantinya bus ini harus digeser ke pinggir” Jokowi menjelaskan.
Apakah artinya busway akan diganti?
Busway tidak diganti, tapi digeser. Railbus akan ditempatkan terutama di jalur padat. Kemudian monorail dituntaskan. Untuk jalan bawah tanah akan dibuat subwaynya. Tapi yang paling cepat railbus. Yang sekarang ini akan menjadi trem, tapi tidak pakai listrik melainkan pakai gas, yang rail busway futuristic karena dapat mengangkut lebih banyak.
Bus hanya dapat mengangkut 60 orang penumpang, kalau monorail dapat maksimal sampai 400 orang dapat terangkut, efisien dan efektif juga lebih nyaman. Sistem rel ini, armadanya bisa banyak tersambung satu sama lain sehingga sekali angkut langsung banyak dan ruangnya lega, tidak desak-desakan, hal ini akan merupakan program jangka pendek karena alokasi memasang rel itu hanya memakan waktu enam bulan dapat selesai. Namun yang menjadi kendalanya adalah masalah non teknis.
Menurut Jokowi ide penggantian sistem untuk beberapa koridor padat ini bukan tanpa pertimbangan yang matang. Naik bus transjakarta masih perlu waktu mengantri tiket dan menunggu lama armada bus bahkan berdesakan dengan penumpang di dalam bus. Bila diganti dengan railbus, headway-nya akan semakin cepat.
Gagasan mengubah sedikit desain bus transjakarta ke monorail tetap akan meneruskan pembangunan koridor bus transjakarta hingga terpenuhi 15 koridor. Kemudian nanti akan dilihat koridor mana saja yang padat dan layak diganti railbus. Jokowi tidak akan mengubah Pola Transportasi Makro yang sudah direncanakan. Tapi memodifikasi sedikit untuk kenyamanan bersama. (ning’s) (˘⌣˘)ε˘`) "*¨*•.¸¸♥ ¸¸.•*¨*•
0 komentar:
Posting Komentar