•.¸¸♥•Ketika Allah menyapaku dengan kesedihan•.¸¸♥•
kufahami bahwa Dia lebih mengetahui apa yang berhak aku dapat. Dan aku tetap percaya hidup ini begitu indah, semua nikmat dari Allah tercurah padaku. Seakan tak ada habis-habisnya Dia menurunkan karunia dan rahmatNya. Namun diri ini begitu kerdil, menganggap besar suatu masalah yang kecil. Mengeluh dan ingin menangis meratapi beban hidup. Hari ini, aku merasa begitu lemah, inikah titik lemahku? “…dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28). Ya Allah, bantu aku... Sungguh aku tak mau mengenal kata itu. Aku ingin terus bertahan!
Aku ingin tetap berjuang di jalan ini! Ya Allah, biarlah hati ini yang menatanya, biarlah hanya telinga ini yang bekerja, mendengar lalu beristigfar lalu tersenyum penuh optimis, sebuah senyum penyemangat bahwa Engkau sungguh Maha Bijaksana telah menempatkanku pada posisi yang sulit. Hingga pada akhirnya nanti aku kan tumbuh menjadi seseorang yang lebih baik lagi, lebih bermanfaat dan lebih tangguh dari aku hari ini...
Segala kesedihan dan kepedihan ini kuyakini karena rasa sayang Mu ya Allah, "Tidaklah seorang Muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya" (HR. Bukhari).
Aku akan memahami bahwa semua kesedihan akan mudah dihadapi dengan hati berserah, semua air mata yang telah kuteteskan akan berubah menjadi mutiara-mutiara kebahagiaan di dalam hidup ini dan berkilau kelak dikehidupan akhirat. "Janganlah kamu bersikap lemah & jangan pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman." (QS. Ali-Imran : 139)
Subhanallah, indahnya firman Allah, yang telah mengajarkan ku agar menjadi orang yang kokoh dan kuat dalam menghadapi berbagai kesulitan, sakit dan derita. Bismillaahirrahmaanirrahiim Ilahi Anta Maqsudi Waridhoka Matlubi : Tuhan hanya Engkaulah yang kumaksud dan ridhoMu yang kuharap. (ning’s)
0 komentar:
Posting Komentar