Nurminingsih. Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

RSS

Jakarta Panaaaaaaaaas..........!

Semua mengeluh  panas……! Jakarta serasa terpanggang oleh temperature yang mencapai 33 derajat Celcius (C) selama beberapa hari terakhir, jatuh ke 27 derajat C pada malam hari. Biasanya, suhu siang hari hanya mencapai 30 derajat C. Kita Cuma mengeluh dan mengumpat tanpa mau mencari tahu dan peduli apa yang terjadi dengan cuaca. Cuaca benar-benar sudah tidak bersahabat atau kah sebaliknya? Kita yang menjajah alam sehingga alam protes?  Di masa lalu, musim hujan dimulai pada bulan November dan hujan akan turun setiap hari pada Desember dan Januari. Sekarang musim telah berganti, fenomena manusia dan alam atas keseimbangan menjadi barometer perubahan tersebut.

Sekarang dari pada mengeluh, lebih baik kita memberdayakan peranan cuaca, iklim, dan air untuk masa depan. Kita harus ingat dan lebih sadar terhadap kondisi perubahan cuaca, iklim, dan kelautan, yang merupakan hubungan timbal antara manusia dan lingkungan yang akan mendorong upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Kemudian, aktif untuk memahami, beradaptasi, dan mengatasi kerusakan alam.

Perubahan iklim menuntut manusia untuk mengubah kebiasaan hidup dengan menjadi virus perubahan sebagai bentuk kepedulian dalam mencegah memburuknya perubahan iklim. How about we care? Kita bisa memulainya dengan diri sendiri dengan bisa selalu mencari tahu dan menambah pengetahuan tentang perubahan iklim serta cara mencegahnya. Misalnya : menghemat energi listrik, juga merupakan cara yang mudah dilakukan setiap hari. Segera padamkan lampu saat sudah tidak diperlukan, beralih lah dari lampu pijar ke lampu hemat energy, ini bukan iklan loh, tapi kenyataan.   

Selain itu, matikan alat elektronik setelah digunakan, jangan meninggalkan alat elektronik dalam keadaan “on”. Selain menghemat listrik, cara ini sekaligus menghemat biaya dan efisiensi ruangan.
Langkah lainnya adalah mendaur ulang sampah. Pisahkan sampah organik dan non-organik. Kita bisa mengolah sampah organik menjadi kompos, sementara produk non-organik menjadi barang lain. Mungkin kita tidak sempat, tapi dengan memisahkan sampah organic dan non organic minimal kita telah berkontribusi untuk membantu memilah dalam proses daur ulang. Hindari juga membakar sampah, karena bisa menghasilkan polusi udara dan tanah., hemat BBM, air, kertas, dan menghindari kantong plastik. Hal yang tidak boleh dilupakan juga adalah selalu kembali ke alam dengan menggunakan berbagai produk alami, menanam pohon dan berkebun apa saja di sekitar rumah, mengisi liburan dengan piknik ke taman, menggunakan produk lokal yang ramah lingkungan dan jadilah pejuang lingkungan.  “In every crisis, there is opportunity, tanyalah pada diri kita, apa yang bisa kita lakukan untuk bumi kita,”(nings)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

kupu kupu